Film Dokumenter Rasis Buka Sisi Lain Muslim Di Denmark


KOPENHAGEN (Berita SuaraMedia) - Film dokumenter "Racist Denmark" menggambarkan Denmark  sebagai negara yang memusuhi orang asing, di mana umat Islam berkejar-kejaran polisi hanya karena warna kulit mereka.
"Muslim tidak diterima di negara ini. "Ini adalah pesan inti di film dokumenter "Racist Denmark yang oleh saluran televisi Arab, Al-Jazeera, ditayangkan malam ini dalam waktu penayangan utama.
Dokumenter yang ditunjukkan selama waktu utama di saluran televisi Timur Tengah berbahasa arab terbesar itu berfokus
pada pada kondisi Muslim di Denmark.
Film ini diproduksi oleh direktur Denmark-Palestina, Awad Joumaa, dan membawa para penonton untuk tur di sekitar Denmark, terutama di sekitar wilayah metropolitan.
Di antara yang lainnya, 'dokumenter' mengajak pemirsa untuk mengunjungi pusat pencari suaka Muslim, kamp Sandholm, di mana Muslim Irak pencari suaka, Nabil Dawish, menceritakan bagaimana ia melarikan diri dari Irak ke Denmark karena takut dibunuh.

Hari ini ia duduk di pusat Sandholm yang dijelaskan dalam 'dokumenter' sebagai tempat di mana umat Islam ditahan di ruangan yang sama tujuh sampai delapan tahun.
Para penonton juga akan mengunjungi Nørrebro Muslim, di mana umat Islam dengan wajah tetutup menceritakan tentang bagaimana mereka diperlakukan buruk oleh polisi. Pria muda menceritakan bentrokan dengan polisi, yang mereka tuduh menghentikan mereka semata-mata karena warna kulit mereka.
Seorang pemuda yang dituding menjadi anggota geng Black Cobra mengatakan bahwa ia pernah ditahan oleh polisi dan terkunci di sebuah ruangan kecil di mana ia dipukuli dengan kejam oleh polisi rasis Denmark.
"Satu-satunya alasan adalah warna kulit saya," ujar pemuda Muslim itu sambil menangis.
Sebagian besar kritik di 'dokumenter' berfokus pada pada pemerintah Denmark dan polisi, media Denmark juga disalahkan untuk terus-menerus menulis hal-hal buruk tentang Muslim.
Denmark digambarkan sebagai negara di mana Muslim tidak diterima dan tidak memiliki hak yang sama seperti warga asli Denmark.
Kebijakan imigrasi Denmark juga ditampilkan, dan untuk contoh 'dokumenter' telah memilih deportasi dari pencari suaka Muslim Irak yang ditolak yang bersembunyi di gereja selama berbulan-bulan.
"Orang-orang dapat melihat bahwa umat Islam hidup di negara ini, tetapi mereka tidak pernah merasa diterima," suara narator yang menyedihkan menyimpulkan.
Dokumenter tersebut menyebutkan sekilas mengenai kartun nabi Muhammad dari Jyllands-Posten, dan menunjukkan foto-foto Kurt Westergaard, yang menggambar sketsa yang kontroversial di mana Muhammad memakai sorban dengan bom.
Acara tersebut telah menerima banyak kritik di Denmark. Kementerian luar negeri Denmark khawatir bahwa film ini akan menyebabkan reaksi kemarahan di Timur Tengah terhadap Denmark.
Joumaa berpikir bahwa Denmark adalah negara rasis. Dia tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan Denmark, tapi sebaliknya: untuk memberikan layanan pada Denmark.
Dalam sebuah wawancara dengan situs Arab-Denmark Akhbar ia berkata:
"Saya  adalah orang Denmark dan membuat film ini untuk membantu Denmark mengakui masalah xenofobia dan fitnah terhadap umat Islam. Politisi Denmark harus mengakui masalah ini dan melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah itu. Saya melihat film ini lebih sebagai bentuk kritik-diri dan upaya untuk menyelamatkan Denmark."
Dia menuduh media Denmark untuk menciptakan gambar pendatang dan Muslim yang terdistorsi dan penuh prasangka. Dia tidak berpikir bahwa al-Jazeera sedang mencoba untuk memberikan perlakuan yang sama Denmark.
"Al-Jazeera memperlihatkan banyak cerita positif tentang Denmark tahun ini, termasuk berbagai laporan tentang kesuksesan Denmark-Arab. Jadi saya tidak berpikir bahwa kami hanya menampilkan citra buruk Denmark. Dengan film ini saya hanya mencoba untuk menceritakan kesan saya tentang Denmark dan pengalaman saya di Denmark." (iw/is/iie) www.suaramedia.com

http://www.suaramedia.com/berita-dunia/dunia-islam/13595-film-dokumenter-rasis-buka-sisi-lain-muslim-di-denmark.html

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template