Muslim Berburka Takkan Dapatkan Kewarganegaraan Perancis


PARIS (Berita SuaraMedia) – Masuk ke dalam perdebatan tentang larangan burka, Alliot-Marie mengatakan bahwa pemerintah akan menunggu rekomendasi dari panel parlemen yang sedang mempertimbangkan kemungkinan legislasi untuk melarang wanita Muslim mengenakan burka.
Namun sang menteri kemudian mengatakan bahwa ada beberapa hal dasar yang harus mereka pertahankan.
"Contohnya, seorang suami yang akan mengajukan kewarganegaraan Perancis dan istrinya mengenakan burka adalah seseorang yang tampaknya tidak berbagi nilai-nilai yang sama dengan negara kita," ujarnya.
"Karena itu, dalam kasus semacam itu, kita harus menolak permintaannya," ujarnya.
Menteri Kehakiman ini mengatakan bahwa mengenakan jilbab atau burka adalah "sebuah masalah yang mempengaruhi kemampuan untuk hidup bersama, nilai-nilai republik, dan terutama harga diri sebagai manusia."
Sebuah pengadilan Perancis minggu lalu menolak kewarganegaraan bagi seorang wanita Maroko berjilbab dengan alasan "praktik radikal" Islamnya tidak sesuai dengan nilai-nilai Perancis.
Presiden Nicholas Sarkozy telah menyatakan bahwa burka tidak diterima di Perancis yang sekuler namun ia tidak masuk ke dalam perdebatan apakah burka harus dilarang.
Sebuah panel yang terdiri atas 32 anggota parlemen yang berasal dari berbagai spektrum politik akan menyerahkan laporan mereka tentang larangan burka bulan depan.
Sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa lebih dari separuh warga Perancis beranggapan bahwa Islam sesuai dengan masyarakat Perancis.
Peran Islam di Perancis, rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa, telah mendominasi sebuah perdebatan yang semakin panas mengenai identitas nasional yang diluncurkan oleh Presiden Sarkozy, dengan hasil jajak pendapat yang mencerminkan perpecahan publik.
Survei yang dilakukan oleh CSA untuk koran Le Parisien itu menunjukkan bahwa 54% penduduk Perancis melihat Islam bukan sebagai ancaman bagi nilai-nilai mereka. Survei itu juga memperlihatkan bahwa generasi muda Perancis lebih terbuka terhadap Islam dibandingkan orangtua mereka.
Di antara kelompok usia di bawah 30 tahun, 68% mengatakan bahwa Islam sesuai dengan masyarakat Perancis, sebuah proporsi yang mengecil dalam setiap kategori hingga mencapai 35% di antara mereka yang berusia di atas 75 tahun.
Jajak pendapat terhadap 1.001 orang itu dilakukan pada tanggal 2 dan 3 Desember 2009, setelah dimulainya  pencarian identitas sebagai seorang Perancis.
Para kritikus telah menuduh Sarkozy menimbulkan rasisme dan rasa takut dengan adanya perdebatan yang dilakukan dalam rapat-rapat dewan kota dan forum-forum internet pemerintah.
"Meskipun negara ini sekuler, kita tidak dapat menghapus jejak Kristen selama 1.000 tahun. Saya meyakini bahwa kita benar-benar serius memperketat kebijakan integrasi dan imigrasi," bunyi salah satu komentar dalam forum.
Dalam jajak pendapat itu, 82% dan 72% partisipan juga berpendapat bahwa Katolik dan Yahudi sesuai dengan masyarakat Perancis. (rin/exp/ab) www.suaramedia.com

http://www.suaramedia.com/berita-dunia/dunia-islam/13628-muslim-berburka-takkan-dapatkan-kewarganegaraan-perancis.html

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template