Sanad Hadis Sanad atau thariq ialah jalan yg dapat menghubungkan
matnul hadits kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Misalnya seperti
kata Al-Bukhari Telah memberitakan kepadaku Muhammad bin Al-Mutsanna
ujarnya ‘Abdul Wahhab ats-Tsaqafi telah mengabarkan kepadaku ujarnya
‘Telah bercerita kepadaku Ayyub atas pemberitaan Abi Qilabah dari Anas
dari Nabi Muhammad saw.
sabdanya ‘Tiga perkara yg barang siapa
mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman. Yakni Allah dan
rasul-Nya hendaklah lbh dicintai daripada selainnya. Kecintaannya
kepada seseorang tidak lain krn Allah semata-mata dan keengganannya
kembali kepada kekufuran seperti keengganannya dicampakkan ke neraka’.
Maka
matnul hadits stalasun sampai dgn an yuqdzafa finnar diterima oleh
Al-Bukhari melalui sanad pertama sanad kedua sanad ketiga sanad keempat
dan seterusnya sampai sanad yg terakhir Anas r.a. seorang sahabat yg
langsung menerima sendiri dari Nabi Muhammad saw.
Dalam hal ini
juga dapat dikatakan bahwa sabda Nabi tersebut disampaikan oleh sahabat
Anas r.a. sebagai rawi pertama kepada Abu Qilabah. Kemudian Abu Qilabah
sebagai rawi kedua menyampaikan kepada Ats-Tsaqafi dan Ats-Tsaqafi
sebagai rawi ketiga menyampaikan kepada Muhammad Ibnul Mutsanna hingga
sampai kepada Al-Bukhari sebagai rawi terakhir. Dengan demikian
Al-Bukhari itu menjadi sanad pertama dan rawi terakhir bagi kita.
Dalam
bidang ilmu hadits sanad itu merupakan neraca utk menimbang sahih atau
tidaknya suatu hadis. Andaikata salah seorang dalam sanad-sanad itu ada
yg fasik atau yg tertuduh dusta maka daiflah hadis itu hingga tidak
dapat dijadikan hujah utk menetapkan suatu hukum Matan Hadis Yang
disebut dgn matnul hadits ialah pembicaraan atau materi berita yg
diover oleh sanad yg terakhir baik pembicaraan itu sabda Rasulullah
saw. sahabat ataupun tabi’in; baik isi pembicaraan itu tentang
perbuatan Nabi maupun perbuatan sahabat yg tidak disanggah oleh Nabi.
Misalnya
perkataan sahabat Anas bin Malik r.a. Kami bersalat bersama-sama
Rasulullah saw. pada waktu udara sangat panas. Apabila salah seorang
dari kami tidak sanggup menekankan dahinya di atas tanah maka ia
bentangkan pakaiannya lantas sujud di atasnya.
Perkataan sahabat yg menjelaskan perbuatan salah seorang sahabat yg tidak disanggah oleh Rasulullah saw.
http://blog.re.or.id/arti-sanad-dan-matan-hadis.htm
0 komentar:
Posting Komentar